Madiun Scooter Club

Anniversary MADIUN SCOOTER CLUB (MSC)

Tgl 9-10 Mei 2009

Lokasi : Monument Kresek. Kec Wungu Madiun

CP. AMBON : 035173883468

Hancurkan Broooowwwww......!!!!!!! 


Arti Pesaudaraan


Brotherhood! …. ach sungguh suatu kata “mutiara” di kalangan bikers. Sebuah kata yang penuh arti bagi kalangan biker Indonesia. Hampir seluruh lapisan klub atau komunitas motor di Indonesia memahami arti dari Brotherhood. Liat aja di stiker-stiker mereka pasti ada kata-kata “Brotherhood”.
Dalam pengertiannya, Brother adalah saudara pria yang lahir dari Ibu yang sama atau sekandung. Dan apabila dikaitkan dengan slogan Bahasa Inggris. Brotherhood mengartikan persaudaraan pada keseharian kita.
Bagaimana seharusnya kita dapat bersikap dan memperlakukan setiap individu baik itu pria atau wanita, khalayaknya kita memperlakukan individu-individu tersebut sama seperti saudara tanpa membedakan status, suku dan agama. Karena bagaimanapun manusia adalah mahluk sosial yang saling hidup berdampingan dan saling bergantung satu dengan yang lain.
Brotherhood tidak memandang jenis dan keadaan seseorang, tetapi lebih mementingkan hak dari seseorang, seperti kejadian yang dialami oleh saudara-saudara kita yang tertimpa musibah bencana alam.


Sampai saat ini makna Brotherhood masih teramat jauh dari arti yang sesungguhnya. Sehingga Brotherhood terkadang menimbulkan citra ekslusif antara klub atau komunitas. Perbedaan-perbedaan prinsiplah yang menjadikan jarak pemisah persaudaraan didalam suatu klub atau komunitas.
Inti dari Brotherhood itu adalah persaudaraan sejati. Persaudaraan yang tanpa mengenal batas antara klub atau komunitas. Brotherhood dapat dijadikan symbol kekuatan pemersatu biker di Indonesia (ancriittttt … bahasanya khan).
Brotherhood adalah spirit atau semangat biker Indonesia untuk terus maju dan berkembang sampai sekarang ini. Terbukti dengan semakin banyaknya bermunculan klub atau komunitas motor baru di Indonesia.

Sangat disayangkan jika rasa persaudaraan dinodai hanya karena ego dan kepentingan semata. Sungguh berat memahami arti sesungguhnya Brotherhood.

Yang terpenting adalah Brotherhood dapat dirasakan dan dimulai didalam diri kita masing-masing, kemana arah tujuan dan pencapaian arti Brotherhood yang sesungguhnya.
Sesungguhnya persaudaraan itu sangatlah indah.

LUMAJANG PUNYA GAWE

SEMERU SCOOTER CLUB ( SSC )
Lumajang Punya Gawe RAKABAVES " RAnu KlAkah BAnjir VESpa"
16-17 Mei 2009
Hancurkan MAHAMERU .......!!!!!!!!

LUMAJANG PUNYA GAWE

Social Activity for blood donate

Mengingat akn kbthan darah yang sAngt penting BVC mngadakan Bhakti sosial Donor Darah yang akan di laksanaka pada :
Hari/Tanggal   : Minggu, 14 Desember 2008
Tempat             : Pendopo kelurahan Babat 

"SETETES DARAH ANDA ADALAH NYAWA BAGI MEREKA"

JAVA SCOOTER RENDEZVOUS 3

Buka On The Road

Dalam rangka bulan Ramadhan BVC mengadakan Buka ON The Road. Tgl 17 September 2008

Divisi Touring Oktober

Divisi Touring BVC bulan Oktober siap menghancurkan Pulau Madura event Jambore Se-Indonesia

Filosofi

"Sembra Una Vespa"

Syahdan, Rinaldo Piaggio mendirikan pabrik Piaggio pada tahun 1884 di Sestri Ponente, Genoa, Italia. Awalnya Piaggio memproduksi perlengkapan kapal, kemudian kereta. Tahun 1915 Piaggio mulai memproduksi pesawat terbang. Sepeninggal Rinaldo pada tahun 1938, Enrico Piaggio, anaknya, melanjutkan usaha.

Saat Perang Dunia II, Italia mengalami krisis transportasi publik. Bahan bakar terbatas dan harga mobil mahal. Piaggio lalu merancang moda angkutan yang murah, irit bahan bakar, praktis, lincah, serta dapat digunakan lelaki dan perempuan.

Tahun 1946 mereka memperkenalkan skuter. Perancang skuter memperkenalkan konsep desain kepada Enrico Piaggio. Dia berkomentar spontan. ”Sembra una vespa —kelihatannya kayak tawon!” Vespa dalam bahasa Italia berarti tawon. Sejak itu skuter bikinan Piaggio itu disebut Vespa. (XAR)

Hikayat Skuter

Scooter berasal dari scoot yang artinya berlari kencang. Etimologi kata scoot berasal dari bahasa Skandinavia skjOta yang artinya menembak. Scooter, oleh kamus Webster dijelaskan sebagai kendaraan roda untuk anak-anak yang di sini dikenal sebagai otopet.

Terdapat jenis scooter dorong (push scooter) alias otopet dan motor scooter. Skuter adalah jenis kendaraan bermotor roda dua di mana pengendara duduk tanpa harus mengangkangi mesin.

Vespa diproduksi pada tahun 1946. Pada tahun 1947 perusahaan Inocentti, Italia, memproduksi skuter Lambretta. Skuter Lambretta sempat populer di Indonesia pada pertengahan era 1960-an. Lambretta tak berumur lama karena Inocentti bangkrut tahun 1970. Pada era 1980-an, Yamaha dan Honda mulai memproduksi jenis skuter. (XAR)

SEJARAH CONGO

Ada sebuah ungkapan yang mengatakan bahwa “untuk berdamai maka mulailah perang.” Akhir sebuah peperangan ataupun konflik di sebuah wilayah selain membuahkan perdamaian, kadang juga tidak pernah terduga. Keadaan yg tidak terduga ini dapat berupa macam-macam bahkan tidak masuk akal, diantaranya adalah semakin populernya salah satu jenis kendaraan roda dua yakni Vespa.

Sejarah Vespa Congo

Seperti telah kita sama-sama ketahui, perang yang berkecamuk di benua Afrika dalam dekade 1960’an memberikan dampak yang irasional terhadap popularitas Vespa khususnya di tanah air tercinta ini. Sebagai bagian dari kepedulian Bangsa Indonesia terhadap perdamaian dunia, maka setelah berakhirnya Perang Congo (negara ini beberapa kali berganti nama Congo, Zaire, Congo) tanggal 31 Juli 1960 PBB mendaulat Republik Indonesia untuk mengirimkan pasukannya guna menjadi bagian dari pasukan penjaga perdamaian di Negara Congo. Wujud kepedulian yang tinggi atas perdamaian dimuka bumi, Bangsa Indonesia mengutus pasukan terbaiknya ke Congo dengan sandi Pasukan Garuda Indonesia melalui beberapa kali pendaratan.

Setelah tugas sebagai pasukan penjaga perdamaian diselesaikan, Pasukan Garuda Indonesia menerima tanda penghargaan dari Pemerintah Republik Indonesia, dimana salah satunya berupa Vespa (dari beberapa sumber mengatakan bahwa dalam pemberian itu juga ada yang berbentuk uang dan beberapa peti jarum jahit). Terlihat disini Vespa sesungguhnya telah mengikat kita (para scooteris) dengan bangsa kita dalam kancah internasional, walaupun tidak pernah tertulis dalam tinta emas sejarah republik ini.

Menarik disimak bahwa penghargaan Vespa tersebut juga tidak terlepas dari tradisi dalam dunia kemiliteran. Beberapa sumber mengatakan bahwa untuk Vespa yang berwarna hijau 150 cc ditujukan bagi tentara yg lebih tinggi tingkat kepangkatannya, sementara yang berwarna kuning dan biru 125 cc untuk tingkat kepangkatan yang lebih rendah. Selain itu guna melengkapi jati diri atas Vespa dimaksud juga di sematkan tanda nomor prajurit yang bersangkutan, pada sisi sebelah kiri handlebar (stang) yang berbentuk oval terbuat dari bahan kuningan serta sebuah piagam penghargaan yang menyertainya.

Setelah itu maka pada tahun-tahun tersebut ramailah Vespa dengan sebutan Vespa Congo berseliweran di jalan-jalan, sebuah Vespa baru yang menambah tipe Vespa sebelumnya telah hadir. Kondisi ini ternyata juga memberikan dampak positif bagi penjualan Vespa di tanah air saat itu. Vespa Congo yang berbentuk bulat telah memberikan konstribusi berupa iklan gratis bagi importir Vespa di Indonesia. Perkembangan ini kemudian menimbulkan semacam stigma disini bahwa Vespa yg berbentuk bulat ya…Vespa Congo.

Jadi jangan heran apabila saat ini generasi sebelum kita menyebut Vespa bulat dengan sebutan Vespa Congo, walaupun Vespa yang dimaksud sesungguhnya adalah Vespa keluaran tahun 1962 atau Vespa keluaran tahun 1965 misalnya (hal ini pernah penulis alami saat menanyakan pada seseorang yang cukup berumur sedang bersama vespanya dan dia bilang ini Vespa Congo…, ya…sudahlah).

Seiring dengan perjalanan waktu maka mulailah sebuah evolusi kepunahan atas Vespa Congo di tanah air terjadi. Banyak sebab yang menjadikan hal tersebut terjadi, seperti telah dijualnya Vespa dimaksud oleh pemilik aslinya atau ada beberapa bagian yang rusak berat sehingga sangat sulit untuk diperbaiki. Hal ini mengingat terbatasnya jumlah Vespa jenis tersebut yang disebabkan keberadaannya juga sangat signifikan dengan jumlah tentara kita yang menerima. Walaupun penulis pernah menemui Vespa jenis tersebut yang bukan milik Pasukan Garuda Indonesia (sepertinya pernah juga Vespa jenis tersebut masuk ke Indonesia melalui importir Vespa waktu itu ), namun tetap saja pasokan akan suku cadang maupun hal-hal lain yang menyertainya, seperti spakbor depan atau speedo meternya sangat minim tersedia. Tidak demikian halnya dengan Vespa jenis lain yang masih banyak diproduksi walaupun oleh rumah produksi lokal.

Dengan kondisi tersebut di atas maka Vespa Congo mulai masuk daftar sebagai salah satu The Most Wanted Vespa in Indonesia, yang dijadikan tunggangan scooteris maupun sebagai barang koleksi bagi kolektor Vespa.

Saudara Kandung Vespa Congo

Salah satu keunikan Vespa Congo adalah Vespa jenis tersebut tidak diproduksi oleh Italy melainkan oleh German. Dengan berbahan baku plat baja yang lebih keras dari pada Vespa bulat umumnya, Vespa Congo memiliki tingkat kelengkapan lebih dari pada Vespa made in Italy yang umum beredar di Indonesia (VBB1T maupun VBB2T). Vespa Congo adalah bukti penetrasi scooter produk Italy yang merambah dunia. Untuk dapat mengetahui hal ini dapat dimulai dari perkembangan Vespa di German.

Jacob Oswald Hoffmann adalah pemilik pabrik sepeda di Lintorf, sebuah kota yang terletak di Utara Dusseldorf. Dia membangun sendiri pabrik tersebut dengan membeli sebidang tanah yang diatasnya telah berdiri beberapa gedung bekas pabrik pacul/cangkul setelah berakhirnya perang. Suatu ketika pada awal 1949 ia mendapati beberapa foto vespa hasil jepretan wartawan berada diatas meja kerjanya. Dari sini ada perbedaan yang fundamental, kemudian Hoffman mencari tahu lebih banyak mengenai objek foto tersebut.

Kesempatan datang saat di Frankfurt Show, dimana Hoffmann dan Vespa bertemu langsung untuk pertama kalinya. Dari sana kemudian Hoffmann berkeinginan membangun pabrik Vespa di Lintorf. Ia kemudian mengajukan kepada Piaggio untuk diberikan lisensi membangun Vespa bagi pasar German.

Piaggio sangat mendukung permintaan Hoffmann tersebut. Mereka kemudian melihat secara langsung kemungkinan akan pasar Vespa di German dan mendapatkan bahwa Vespa dapat diterima oleh pasar German. Langkah berikutnya adalah mereka mengadakan pendekatan kepada beberapa importir, akan tetapi para importir tersebut tidak ada yang berminat. Penundaan ini diminimalisir dengan mempercepat penandatanganan kesepakatan kerjasama diantara keduanya, dan mulailah Hoffmann sebagai pemilik lisensi utama atas produk Vespa untuk seluruh German Barat juga sebagian pasar Vespa di bagian Utara negara tersebut dan berhak atas export ke Belanda, Belgia serta Denmark. Pertanggung jawaban penjualan untuk wilayah bagian Selatan negara tersebut ditangani oleh Vespa Marketing GmbH di Frankfurt.

Vespa ternyata cepat populer di German, media massa mengangkatnya sebagai produk yang inovatif dan stylis serta memuji Piaggio atas ciptaanya berupa kendaraan transportasi roda dua yang sangat menarik. Tahun 1953, pabrik Hoffmann telah memproduksi lebih dari 400 unit Vespa setiap minggunya. Akan tetapi memasuki tahun-tahun berikutnya angka produksi menurun hingga setengahnya. Dalam kondisi perekonomian German yang tidak menguntungkan tersebut, Hoffmann percaya akan jalan keluarnya yaitu tetap pada jalur kompetisi dan ia menciptakan Vespa dengan performa yang lebih bagus.

Kemudian ia menciptakan Vespa dengan sebutan model Konigin yang terlihat gagah dengan ditambahkan sentuhan chromm serta lampu depan dan lain sebagainya. Biaya pengembangan Konigin ternyata sangat mahal, dan membahayakan kondisi keuangan Hoffmann. Pembuatan scooter jenis baru lainnya juga menjadikan kerjasama antara Hoffmann dengan Piaggio terputus, memasuki awal tahun 1955 kongsi keduanya bubar.

Piaggio kemudian menjalin hubungan dengan Messerschmitt Co., yang kemudian mengeluarkan produksi Vespa pertama di tahun 1955. Mereka mengeluarkan dua model yaitu 150 Touren dan GS yang diklaim lebih dahsyat. Mereka juga menyediakan purna jual dan service serta spare part bagi Vespa produksi Hoffmann. Kerjasama ini berlanjut hingga akhir tahun 1957.

Setelah itu berdirilah Vespa GmbH Augsburg, perusahaan patungan antara Piaggio dan Martial Fane Organisation, kongsi ini kemudian juga menyediakan beberapa bagian bagi Vespa Messerschmitt. Kedua model yang dibuat saat kongsian dengan Messerschmitt (150 Touren dan GS) kemudian dikembangkan dengan beberapa modifikasi. Selain itu Vespa GmbH Augsburg juga melahirkan Vespa 125 cc yang pertama kali diperkenalkan dalam tahun 1958. Produksi berlanjut hingga tahun 1963, yang merupakan saat puncak perubahan scooter dan produksinya yang sudah tidak terlalu banyak. Pada kelanjutannya German kemudian mengimpor Vespa langsung dari Italy.

Dari uraian tersebut di atas dimanakah saudara kandung Vespa Congo kita sebenarnya? Ada beberapa hal yang patut diperhatikan disini yaitu, pertama dari sisi tahun kerjasama antara Piaggio dengan beberapa perusahaan di German dan kedua dari sisi tahun serta nomor produksi yang menyertai Vespa Congo itu sendiri. Dari penulusuran penulis terhadap beberapa Vespa Congo yang ada berdasarkan tahun keluaran dalam BPKB adalah tahun 1958 hingga 1963, hal ini sangat sinkron apabila dikaitkan dengan selesainya tugas Pasukan Garuda Indonesia saat menjadi pasukan penjaga perdamaian di Congo. Untuk kurun waktu tersebut maka kerjasama antara Piaggio dengan Hoffmann tidak masuk hitungan. Hal ini disebabkan kongsian keduanya bubar di tahun 1955 dan produk dari kerjasama itupun berbentuk Vespa dengan model stang sepeda dan menggunakan Fender Light. Kerjasama kedua Piaggio di German bersama Messerschmitt. Dari kerjasama inilah keluar produk Vespa GS yang sering disebut di Indonesia GS versi German dan 150 Touren yang merupakan cikal bakal Vespa Congo kita, akan tetapi kongsian itupun tidak bertahan lama karena di tahun 1957. mereka bubar. Namun pengembangan GS dan 150 Touren terus berlanjut, saat Piaggio kerjasama dengan Martial Fane Organization dengan mendirikan Vespa GmbH Augsburg 1958, dari kerjasama inilah kemudian lahir apa yang kita sebut sebagai Vespa Congo.

BVC

Babat vespa club pejuang asli vespa browwww.  
Dokumentasi Bazar 2008
Dokumentasi Bazar 15 Agustus 2008
Dokumentasi Bazar 15 Agustus 2008
Dokumentasi Bazar 15 Agustus 2008